6 PENYEBAB SERIUS DIARE PADA BAYI

6 PENYEBAB SERIUS DIARE PADA BAYI

Pernahkah anak bunda megalami diare? Diare bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebelum kita bahas lebih jauh sebaiknya kita harus tau apa itu diare. Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau berair. Diare biasanya terjadi karena mengonsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Diare sering terjadi pada bayi dan itu normal. Si kecil baru mulai mengeksplorasi makanan dan masih membiasakan diri dengan pencernaannya. Tapi terlalu banyak diare dapat menyebabkan terlalu banyak kehilangan cairan untuk bayi kecil.

KENALI JENIS DAN BENTUK KOTORAN BAYI

Tidak ada jawaban untuk seperti apa kotoran bayi itu. Membuka popok bisa dilakukan untuk mengetahui warna dan tekstur. karena bayi dapat memiliki berbagai jenis kotoran berair atau diare pada usia dan tahap yang berbeda.

Kotoran pertama bayi yang baru lahir disebut mekonium dan bahkan tidak berbau. Itu karena bukan benar-benar kotoran, tetapi hanya cara bayi membersihkan usus mereka sejak di dalam rahim. Kotoran mekonium berwarna hitam hingga hijau dan terlihat berminyak atau lembek. Bunda mungkin melihat sedikit kotoran bercampur dengan kotoran lain selama satu atau dua hari setelah bayi lahir.

Setelah beberapa hari, kotoran bayi Bunda akan berubah menjadi warna kuning sawi. Mungkin encer dan kendur, tetapi bukan diare kecuali bayi Bunda buang air besar lebih banyak dari biasanya.

Bayi yang baru lahir biasanya memiliki kotoran yang lembut dan licin, terutama jika mereka hanya disusui. Mereka akan banyak buang air besar dalam sehari. Jadi sulit untuk mengetahui apakah mereka mengalami diare atau tidak. Namun, jika bayi Bunda memiliki tinja yang sangat encer atau berukuran lebih besar bahkan mungkin bocor dari popoknya dan lebih sering dari biasanya, maka mereka mengalami diare. Biasanya  anak dikatakan diare bila Anak BAB lebih dari 4 kali atau lebih dengan kotoran yang relative encer.

Jika bayi Bunda diberi susu formula sebagian atau seluruhnya, kotorannya mungkin lebih sedikit encer atau encer. Susu formula biasanya membuat kotoran bayi lebih banyak dan berwarna cokelat muda. Diare pada bayi yang diberi susu formula masih akan sedikit berair, meski warnanya bisa berbeda seperti feses normal.

Baca juga : 6 PENYEBAB SERIUS DIARE PADA BAYI

PENYEBAB DIARE PADA BAYI

Ada banyak penyebab diare pada bayi. Diare pada bayi itu umum dan hilang dengan sendirinya. Diare pada bayi biasanya tidak berlangsung lama. Dalam beberapa kasus, diare mungkin merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan bayi Bunda mungkin memerlukan perawatan.

Pada bayi yang disusui

Sebuah studi medis pada 150 bayi menemukan bahwa bayi yang diberi ASI akan mengalami diare lebih sedikit daripada bayi yang diberi susu formula. Sekitar 27 persen bayi yang mendapat ASI sering mengalami diare sedangkan hampir 72 persen bayi yang mendapat susu formula sering mengalami diare. Ada bebrapa penyebab terjadinya diare pada bayi yang disusui langsung oleh Bunda, berikut penjelasannya :

  1. Perubahan dalam diet Bunda

Jika Bunda menyusui bayi Bunda, perubahan pola makan Bunda dapat memicu diare pada bayi Bunda. Misalnya, jika Bunda makan banyak makanan pedas atau makanan penutup mengandung banyak gula, itu mungkin mengubah ASI Bunda. Ini bisa membuat perut bayi keroncongan dan mengeluarkan susu terlalu cepat yang menyebabkan diare.

  1. Obat-obatan

Jika Bunda mengonsumsi obat-obatan seperti antibiotik, ini juga dapat masuk ke dalam ASI dan memicu diare pada bayi Bunda. Beberapa suplemen nutrisi seperti vitamin dan bubuk protein mungkin juga masuk ke dalam ASI dan mengocok perut bayi Bunda. Bahkan perubahan kecil dapat memicu diare pada perut bayi yang sensitif, meskipun hal ini jarang terjadi.

Bayi yang diberi ASI atau susu formula

  1. Penyakit perut

Jika bayi Bunda tiba-tiba mengalami diare, mereka mungkin mengalami “penyakit perut”. Juga disebut flu perut atau gastroenteritis, penyakit perut adalah penyebab umum diare pada bayi. Ini juga dapat menyebabkan gejala lain seperti muntah dan demam ringan. Jika bayi Bunda menderita penyakit perut, mereka mungkin mengalami diare dan gejala lain beberapa kali selama periode 24 jam. Penyakit bayi yang umum ini biasanya hilang dengan sendirinya secepat dimulainya.

  1. obat-obatan bayi

Si kecil Bunda mungkin kadang-kadang membutuhkan obat jika mereka sedang tidak sehat. Beberapa obat dapat melonggarkan usus bayi Bunda dan menyebabkan diare. Ini termasuk antibiotik untuk infeksi bakteri dan obat untuk infeksi parasit. Beberapa bayi mungkin akan sensitif terhadap obat demam dan nyeri yang dijual bebas untuk bayi.

  1. Perubahan pola makan bayi Bunda

Pada saat bayi Bunda berusia sekitar 6 bulan, mereka mungkin sangat tertarik dengan apa yang Bunda makan. Dan Bunda mungkin siap untuk memperkenalkan mereka pada makanan padat. Perubahan pola makan ini dapat merusak sistem pencernaan bayi.

Perut bayi mungkin memerlukan beberapa waktu untuk mengubah persneling dari mencerna ASI atau susu formula hingga berurusan dengan makanan baru dan padat sebagai tambahan. Hal ini dapat menyebabkan diare sampai cegukan.

  1. Menambahkan bahan formula

Menggunakan formula tertentu atau mengubah formula dapat menyebabkan diare pada bayi. Beberapa bayi hanya menemukan banyak susu formula yang lebih sulit dicerna, meskipun hal ini jarang terjadi. Mungkin perlu sedikit waktu bagi mereka untuk terbiasa dengan formula baru. Hal ini bisa menyebabkan kram perut, kembung, dan diare.

5.      Alergi atau intoleransi susu

Alergi susu dan intoleransi susu adalah dua hal yang berbeda, tetapi keduanya terkadang dapat menyebabkan diare pada bayi. Namun, alergi jarang terjadi. Hanya sekitar 7 persen bayi di bawah 1 tahun yang alergi susu sapi.

Alergi jenis ini dapat menyebabkan diare, muntah, atau gejala lain segera setelah makan, atau bahkan berjam-jam hingga berhari-hari kemudian. Sebagian besar anak-anak tumbuh dari alergi ini sekitar usia 5 tahun.

Intoleransi susu terjadi ketika perut si kecil tidak dapat mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu. Bayi Bunda mungkin mendapatkan ini sementara setelah sakit perut. Bayi Bunda mungkin mengalami diare segera setelah diberi makan meskipun sebelumnya mereka baik-baik saja dengan susu formula semacam ini.

Sekian Artikel kami mengenai Diare Pada Anak. Semoga bermanfaat, dan SALAM SEHAT!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *