CARA AMAN KONSUMSI OBAT SAAT PUASA RAMADHAN

CARA AMAN KONSUMSI OBAT SAAT PUASA RAMADHAN

Bulan Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Muslim, dimana setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.

Karena keutamaan bulan suci Ramadhan, meskipun terdapat keringan bagi mereka yang sedang sakit, banyak masyarakat yang mengusahakan untuk tetap melakukan ibadah Ramadhan seperti puasa. Untuk itu di sini kita akan membahas mengenai bagaimana cara penggunaan obat di bulan puasa tanpa mengganggu kita beribadah.

Pada saat puasa kita hanya dapat minum obat pada waktu setelah berbuka sampai sebelum subuh atau saat sahur. Perubahan waktu minum obat ini tentu akan mempengaruhi nasib obat dalam tubuh atau lebih di kenal dalam Bahasa kefarmasian dengan farmakokinetika obat. Yang secara langsung akan mempengaruhi efek obat dalam tubuh.. hal itulah yang menyebabkan kita perlu kehati-hatian dalam penggunaan obat saat puasa. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker anda.

Baca juga : Aturan pakai Sitagliptin untuk penderita dibetes tipe 2

Macam-macam Obat Yang Tidak Membatalkan Puasa

Dari sekian banyak obat ada obat-obatan yang penggunaan nya tidak membatalkan puasa. Obat apa saja kah itu? yaitu obat-obat yang tidak diminum melalui mulut dan tidak masuk saluran cerna. Pada sebuah seminar medis-religius dengan tema “An Islamic View of Certain Contemporary Medical Issues” yang diselenggarakn di Maroko pada tahun 1997, para ahli medis maupun agama sepakat bahwa beberapa bentuk sediaan obat di bawah ini tidak membatalkan puasa, Yaitu :

  • Tetes mata dan telinga
  • Obat- obat yang diabsorpsi melalui kulit (salep, krim, plester)
  • Obat kumur, sejauh tidak tertelan
  • Obat yang digunakan melalui dubur atau vagina (suppositoria, dll)
  • Pemberian gas oksigen dan anestesi
  • Obat- obat yang disuntikkan baik melalui kulit, otot, sendi dan vena, kecuali pemberian makanan via intravena
  • Obat yang diselipkan di bawah lidah/ sub lingual (contoh : nitrogliserin untuk angina pectoris)

Berikut beberapa hal yang sering ditanyakan terkait penggunaan obat saat bulan puasa.

  • Tanya : Bagaimana cara minum obat saat kita puasa?

Jawab :

  1. Untuk obat- obat yang diminum sekali sehari, anda dapat meminumnya pada malam hari atau saat sahur. Tentu hal ini tidak ada perbedaan yang berarti ketika digunakan saat bulan Ramadhan.
  2. Sedangkan untuk obat yang digunakan 2 kali sehari, anda dapat meminumnya pada saat sahur dan saat buka.
  • Tanya : Bagaimana dengan obat yang harus diminum 3-4 kali sehari?

Jawab :

Sedangkan untuk pasien yang mendapatkan obat-obatn yang diminum 3 kali sehari, apabila memungkinkan anda dapat meminta kepada dokter untuk mengganti obat dalam bentuk lepas lambat atau aksi Panjang sehingga frekuensi pemakaian bisa dikurangi menjadi 2 atau sekali sehari

Alternatif lain yaitu minta diganti obat lain yang masih memiliki efek dan mekanisme sama, tetapi memiliki durasi aksi yang lebih panjang. Contohnya, obat hipertensi kaptopril yang harus diminum 2-3 kali sehari dapat diganti dengan Lisinopril yang diminum sekali sehari. Atau misalnya ibuprofen, suatu obat anti radang, bisa digantikan dengan piroksikam atau meloxicam yang bisa diminum sekali sehari.

Apabila memang tidak bisa diganti, maka penggunaannya obatnya adalah sebagai berikut :

Dari waktu buka puasa hingga sahur, yang sebaiknya dibagi dalam interval waktu yang sama.

Untuk obat 3 kali sehari, maka dapat diberikan dengan interval waktu 5 jam, yaitu :

  • pada sekitar pukul 18.00 (saat buka puasa),
  • pukul 23.00 (menjelang tengah malam), dan
  • pukul 04.00 (saat sahur).

Untuk Obat yang harus diminum 4 kali sehari dapat diberikan dalam interval 3-4 jam, yaitu

  • pada pukul 18.00 saat buka,
  • pukul 22.00 sebelum tidur,
  • pukul 01.00 dan
  • pukul 04.00 saat sahur

Tentu waktunya harus disesuaikan dengan jadwal imsakiah setempat. Sebagian besar obat dapat diubah jadwalnya seperti ini tanpa mengubah efek terapinya secara signifikan, termasuk penggunaan antibiotika. Kelihatannya agak sulit jika harus minum obat di malam hari, tetapi ini adalah waktu yang bisa memberikan efek optimal. Jika perlu gunakan alarm untuk membangunkan tidur.

  • Tanya : Bagaimana dengan penggunaan obat sebelum dan sesudah makan?

 Jawab :

Beberapa Obat dapat berinteraksi dengan makanan, hal ini berarti adanya makanan dapat mempengaruhi efek obat. Ada obat-obat yang baik digunakan sebelum makan karena absorpsinya lebih baik pada saat lambung kosong, dan ada juga yang sebaliknya, diminum setelah makan karena dapat menyebabkan iritasi lambung atau lebih baik penyerapannya jika ada makanan Selama bulan Ramadhan, tentu kita harus perhatikan pula aturan minum obatnya, apakah sesudah atau sebelum makan.

Jika aturannya 1 kali sehari sebelum makan : obat bisa diminum pada saat sahur (setengah jam sebelum makan) atau pada saat berbuka (setengah jam sebelum makan).

Gunakan sesuai anjuran, apakah biasanya pagi atau malam. Obat hipertensi misalnya, baiknya diminum pagi hari karena tekanan darah paling tinggi pada pagi hari. Sebaliknya, obat penurun kolesterol sebaiknya diminum malam hari. Usahakan konsisten dengan waktu minumnya, apakah pagi atau malam.

Untuk penggunaan 2, 3 atau 4 kali sehari, pada prinsipnya sama, seperti yang dijelaskan di atas mengenai jam minum obat. Jika diminta sebelum makan berarti sekitar 30 menit sebelum makan. Jika ada obat yang harus diminum tengah malam sesudah makan, maka perut dapat diisi dulu dengan roti atau sedikit nasi sebelum minum obat.

Demikian sekilas tentang penggunaan obat pada saat bulan Ramadhan. Sekali lagi Islam membolehkan orang yang sakit untuk tidak berpuasa. Jika sakit Anda cukup berat dan ingin berpuasa, konsultasikan pada dokter Anda apakah boleh berpuasa atau tidak. Tidak perlu memaksakan diri berpuasa jika fisik tidak mengijinkan.

Demikian sedikit informasi tentang Cara aman konsumsi obat saat puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat dan salam sehat..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *