Tips aman Berpuasa Bebas Asam Lambung
Puasa memiliki hukum yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Akan tetapi terkadang pada saat puasa ada di antara kita yang mengalami Refluks (GERD), atau lebih sering disebut penyakit maag. Sebenarnya apa kaitan antara puasa dan kondisi lambung itu, berikut kami akan membahas dalam artikel berikut.
Apa yang Terjadi pada Asam Lambung?
Menurut American College of Gastroenterology, lebih dari 60 juta orang Amerika mengalami refluks asam setidaknya sebulan sekali, dengan 15 juts a mengalami gejala setiap hari. Refluks asam ini memiliki banyak sekali nama, termasuk GERD (gastroesophageal reflux disease), gangguan pencernaan asam, asam lambung, mulas dan dispepsia.
Apa pun sebutan lainnya, mekanisme di balik kondisi ini tetap sama. Intinya adalah, asam dari perut Anda “salah arah”, mengalir ke kerongkongan Anda, saluran yang mengalir dari mulut ke perut Anda. Ketika hal ini terjadi, dapat mengiritasi lapisan kerongkongan, dan dapat menyebabkan rasa sakit, terbakar atau rasa asam di bagian belakang tenggorokan Anda. Orang yang mengalami refluks asam ini secara teratur juga akan dapat mengalami gejala seperti batuk kering, masalah tidur atau kesulitan menelan.
Mengapa Puasa Bisa Memperparah Refluks (GERD)
Tidak dapat dipungkiri bahwa amalan puasa memiliki banyak manfaat, baik secara rohani maupun jasmani, namun salah satu efek samping yang disayangkan adalah mengubah keseimbangan asam di lambung. Hal ini juga dapat menyebabkan refluks, kata ahli gastroenterologi dari Institut Gastroenterologi California Selatan di Beverly Hills.
Menurut ahli, “Bila tidak ada isi atau makanan di lambung untuk dipecah, seperti saat puasa, kadar asam lambung bisa mulai meningkat,” “Tetapi apabila tidak terdapat makanan di perut untuk ‘menyerap’ asam, ini dapat mengakibatkan penumpukan asam berbahaya yang dapat menyebabkan nyeri epigastrium, ketidaknyamanan (mulas) serta regurgitasi asam ke kerongkongan (refluks asam).”
Untuk alasan ini, banyak orang juga mengalami yang terburuk dari sakit perut terkait asam saat bangun dengan perut kosong.
Baca Juga: 10 Cara yang wajib Anda ketahui agar Maag tidak kambuh
Cara Menghindari Asam Lambung Saat Puasa
Beberapa hal dapat membantu untuk meredakan refluks asam saat berpuasa. Adapun saran dari ahli yaitu “Beberapa strategi termasuk air minum, terutama air alkali,”. “Juga, air hangat dapat membantu menenangkan perut. Selain hal itu, minum air dalam jumlah kecil akan disarankan, karena jumlah besar dapat mengelabui perut bahwa itu penuh dan dengan demikian mengeluarkan asam.” Dia merekomendasikan untuk menghindari bahan tambahan, seperti lemon dalam air, karena hal ini dapat memicu lebih banyak ketidaknyamanan.
Obat rumah lainnya seperti minum teh jahe. Jahe ini dikenal karena memiliki sifat anti-inflamasinya dan telah digunakan selama berabad-abad untuk menenangkan gangguan pencernaan. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal pada September 2014 menemukan bahwa jahe memberikan bantuan gejala yang signifikan dari GERD pada anak-anak.
Sepupu dekat teh jahe, yaitu teh chamomile, adalah pilihan cerdas lainnya untuk meredakan mulas akibat puasa. Sebuah ulasan mengemukakan bahwa menemukan bahwa ekstrak teh chamomile menurunkan asam lambung seefektif antasida yang dijual bebas. Orang yang mengkonsumsi pengencer darah harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum mengambil chamomile. Selain itu ada juga potensi risiko reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap ragweed atau tanaman tersebut.
Menurut Harvard Health Publishing, untuk mencegah refluks ini, sebaiknya juga tidak minum minuman berkarbonasi dan tidur dengan kepala ditinggikan. Anda juga dapat melindungi perut dan kerongkongan dengan menghindari beberapa obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin atau ibuprofen.
Terdapat pendapat lain dari ahli yaitu seiring waktu, tubuh Anda kemungkinan akan mengatur ketidakseimbangan asam dari puasa. “Secara umum, setelah beberapa saat membiarkan tubuh menyesuaikan diri dengan puasa, lambung juga akan mulai mengurangi jumlah asam yang disekresikan,” sehingga refluk tidak akan terjadi.
Hal Lain yang Perlu Dipertimbangkan
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai puasa yang lama, kata Dr. Berookim. Selain risiko refluks asam, ada alasan medis mengapa beberapa orang tidak boleh melakukan waktu lama tanpa makanan. Jika Anda berpuasa, pastikan untuk tetap terhidrasi saat berpuasa dengan minum banyak air atau minuman non-kalori dan non-karbonasi lainnya.
Dan jika mulas akan mengganggu kualitas hidup Anda atau menjadi parah (baik selama puasa atau waktu lainnya), cari bantuan dari spesialis.
Itu tadi beberapa hal mengenai keterkiatan antara Puasa dan Asam lambung. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga bermanfaat.
Cukup sekian sedikit informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat dan salam sehat..