Penyebab Diare dan Cara Cepat untuk Menanganinya
Apa Itu Diare? Tentu anda pernah mengalami diare. Apa yang terjadi saat anda terkena diare? Apa obat yang paling tepat untuk penanganan diare? Mari kita bahas Bersama-sama pada artikel Penyebab Diare dan Cara Cepat untuk Menangani Diare.
Apa Itu Diare?
Secara umum diare adalah kondisi dimana frekuensi buang air besar yang lebih sering dari normal serta konsistensinya lebih encer. Saat Anda mengalami diare, buang air besar (atau tinja) Anda menjadi encer dan berair. Ini umum dan biasanya tidak serius. Kasus Diare atau buang air besar encer, yang mungkin lebih sering daripada biasanya adalah masalah yang umum terjadi.
Diare ringan umumnya berlangsung tidak lebih dari beberapa hari. Tetapi ketika diare berlangsung lebih dari beberapa hari hingga berminggu-minggu, biasanya menunjukkan bahwa ada masalah lain – seperti sindrom iritasi usus (IBS) atau gangguan yang lebih serius, termasuk infeksi persisten, penyakit celiac atau penyakit radang usus (IBD).
Apa Penyebab Diare?
Biasanya, diare terjadi karena virus yang masuk ke usus Anda. Beberapa orang menyebutnya “flu usus” atau “flu perut”. Atau Karena Penyebab lainnya termasuk:
- Penyalahgunaan alkohol
- Alergi terhadap makanan tertentu
- Diabetes
- Penyakit usus (seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa)
- Makan makanan yang mengganggu sistem pencernaan
- Infeksi oleh bakteri (penyebab sebagian besar jenis keracunan makanan) atau organisme lain
- Penyalahgunaan pencahar
- Obat-obatan
- Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Terapi radiasi
- Berlari (Beberapa orang mendapatkan “diare pelari” karena alasan yang tidak jelas.)
- Beberapa kanker
- Pembedahan pada sistem pencernaan Anda
- Kesulitan menyerap nutrisi tertentu, juga disebut “malabsorpsi”
- Diare juga dapat mengikuti sembelit, terutama bagi orang yang memiliki sindrom iritasi usus besar.
Gejala Diare Apa Saja?
- Perut kembung
- kram
- Tinja tipis atau longgar
- Kotoran berair
- Perasaan mendesak bahwa Anda perlu buang air besar
- Mual dan muntah
Bila anda mengalami hal berikut ini mungkin tanda bahwa anda memiliki diare dengan Gejala yang lebih serius meliputi:
- Darah atau lendir di tinja
- Penurunan berat badan
- Demam
- Jika Anda memiliki tinja encer lebih dari tiga kali sehari dan Anda tidak minum cukup cairan, Anda bisa mengalami dehidrasi. Itu dapat menjadi masalah serius jika tidak diobati.
Beberapa Jenis Obat Antidiare
1. Anti motilitas
Obat ini bekerja dengan memperlambat motilitas usus, memperpanjang waktu kontak antara isi usus dan mukosa sehingga dapat meningkatkan absorbs cairan yang ada di dalam usus.
Contoh obat yang termasuk dalam golongan ini yaitu :
- Loperamide
Indikasi : Pengobatan simptomatik diare akut sebagai tambahan terapi rehidrasi pada diare akut.
Kontra Indikasi : Hipersensitif, diare bercampur darah, diare dengan demam tinggi, diare yang disebabkan infeksi, nyeri perut tetapi tidak disertai diare, serta anak usia dibawah 2 tahun.
Perhatian : Hentikan penggunaan bila diare tidak membaik dalam 48 jam. Hentikan penggunaan bila terjadi konstipasi dan nyeri perut.
Efek Samping : Kembung, Nyeri Perut, Mual, Konstipasi, Lemas, Pusing, Mulut Kering, Serta Ruam
Kategori Untuk Kehamilan : B
Interaksi Obat : Penggunaan Bersama Cotrimoxazole menyebabkan kadar loperamide meningkat
Dosis : Dewasa : Dosis pertama 4 mg, selanjutnya 2 mg setiap setelah BAB. Dosis maksimal adalah 16 mg/hari. Hentikan penggunaan bila keadaan tidak membaik dalam 48 jam
Sediaan : Tablet 2 mg
Sediaan paten : Imodium. Lodia, Diadium, Gradilex, Lopamid, Lopamid, Loremid
2. Adsorbent
Obat ini berfungsi untuk meringankan gejala diare dengan mengabsorpsi toksin & obat penyebab diare
- Attapulgite
Indikasi : Pengobatan simptomatik diare non spesifik
Kontra Indikasi : Hipersensitif, obstruksi usus, disentri, diare dengan demam tinggi, diare yang disebabkan infeksi, diare disertai darah pada BAB.
Perhatian : Hentikan penggunaan bila diare tidak membaik dalam 48 jam. Berikan jeda 2 jam bila mengkonsumsi obat lain.
Efek Samping : Konstipasi
Interaksi Obat : Penggunaan Bersama obat lain dapat menghambat absorbsi obat lain.
Dosis : Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 2 tablet setiap setelah BAB. Dosis maksimal adalah 12 tablet/hari. Hentikan penggunaan bila keadaan tidak membaik dalam 48 jam
Anak 6 – 12 tahun : 1 Tablet setelah BAB. Dosis maksimal adalah 6 tablet/hari.
Sediaan : ORAL tunggal berisi Attapulgit 600 mg
Sediaan paten : Tunggal : Biodiar, New Diatabs, Teradi, New Antides
Kombinasi Attapulgite dan pektin : Enterostop, Molagit, Diagit, Arcapec
- Kaolin
Indikasi : Terapi simptomatik diare non spesifik
Kontra Indikasi : Hipersensitif, obstruksi usus
Perhatian : Hentikan penggunaan bila diare tidak membaik dalam 48 jam
Efek Samping : Konstipasi
Interaksi Obat : Penggunaan Bersama obat lain dapat menghambat absorbsi obat lain.
Dosis : Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 30 ml sesudah BAB , maksimal 180 ml per hari
Anak 6 – 12 tahun : 15 ml sesudah BAB, maksimal 90 ml per hari
Sediaan : Kombinasi antara Kaolin dan Pectin : Neo Kaolana, Kaotin, Guanistrep
Kategori Untuk Kehamilan : B
3. Terapi Lain
-
Cairan Rehidrasi Oral (Oralit)
Pemberian cairan rehidrasi ini merupakan lini pertama dalam tata cara penanganan diare, dimana rehidrasi mencegah dan mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit tubuh yang berlebihan.
Cairan oralit sederhana dapat dibuat dari campuran gula dan garam, namun sekarang ini sudah ada banyak sediaan oralit yang dijual bebas dipasaran baik yang berbentu cair dan serbuk. Kandungan oralit serbuk antara lain, Glukosa anhidrat, natrium klorida, natrium sitrat dihidrat serta kalium klorida.
Sediaan : Oralit (generic), Corsalit, Pedialyte, dan Renalyte
-
Probiotik : Lactobacillus
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang bila dikonsumsi memiliki dampak menguntungkan pada Kesehatan. Probiotik merupakan bakteri baik yang dapat membantu memelihara Kesehatan fungsi pencernaan.
Sediaan : Lacto B (Sachet), L – Bio (sachet dan kapsul) , Interlac (cair), Lacidofil (kapsul)
Dosis : Bervariasi tergantung jenis sediaan nya. Pada sediaan sachet (serbuk) dosis yang biasa diberikan yaitu :
Dewasa dan Anak ≥ 12 tahun : 3 sachet per hari,
Anak ≥ 2 Tahun : 2 – 3 sachet per hari
Bayi < 1 Tahun : 1 – 2 Sachet per hari ( sesuai aturan dokter)
-
Suplemen : Zinc Sulfat
Zinc merupakan zat gizi mikro yang sangat dibutuhkan tubuh terutama untuk meningkatkan system kekebelan tubuh. Pada saat diare umumnya tubuh akan kehilangan zinc. Untuk itu perlu diberikan tambahan terapi zinc, agar penyembuhan diare lebih cepat.
Indikasi : Terapi suportif untuk pengobatan diare non spesifik
Efek Samping : Mual, Muntah, serta rasa pahit di lidah, dan penggunaan pada jangka waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan absorbs dari tembaga
Interaksi Obat : Penggunaan Bersama dengan zat besi dapat menghambat absorbsi atau penyerapan Zinc. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian jeda waktu minum.
Dosis : Dewasa dan anak ≥ 6 bulan : 20 mg sekali sehari
Bayi < 6 Bulan : 10 mg sekali sehari
Pemberian Terapi Zinc ini dilakukan selama 10 hari berturut-turut (meskipun diare telah berhenti)
Sediaan : Orezinc (Serbuk), Zinc Tablet, Zinkid (Tablet dan Syrup), Zincare (Tablet), Interzinc (Tablet), Zircum Kid (Syrup)
Cukup sekian Artikel mengenai Penyebab Diare dan Cara Cepat untuk Menangani Diare. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga bermanfaat.
Baca juga :
Dosis L – BIO yang aman untuk diare pada anak
Pingback: Dosis L – BIO yang aman untuk diare pada anak - ATURAN PAKAI
Pingback: Penyebab dan gejala sembelit yang harus kamu ketahui - ATURAN PAKAI
Pingback: Penyebab Dehidrasi dan cara efektif mencegahnya -
Pingback: Tanda dan gejala cacingan yang perlu diketahui - ATURAN PAKAI